Undying Music resmi terbentuk pada Agustus 2002 di Ciputat, Tangerang oleh Bimo D. Samyayogi sebagai record label independen yang berorientasi ke musik heavy metal dan sub-subgenrenya. Sejak awal hingga kini, Bimo melakukan seluruh pekerjaan, dari dealing dengan artis dan label, desain grafis, produksi, pemasaran dan distribusi, promosi hingga manajemen semua aspek ia lakoni sendirian, a true D.I.Y. movement..hahaha.
Semua rilisan Undying Music masih berformat kaset pita (cassette-tape) dan mengawali sepak terjangnya sejak September 2002 dengan merilis tiga album band internasional yang telah dilisensi secara resmi, yakni NECROPHAGIST (Jerman) "Onset of Putrefaction", CALIBAN (Jerman) "Vent", dan POISON THE WELL (USA) "Tear from the Red". Setelah menuai respon positif di market scene musik keras underground Tanah Air, sederet rilisan berikutnya lantas mengalir, yakni WALLS OF JERICHO (USA) "The Bound Feed the Gagged", NORA (USA) "Loser's Intuition", EIGHTEEN VISIONS (USA) "Vanity", KEKAL (Jakarta) "1000 Thoughts of Violence", CALIBAN (Jerman) "Shadow Hearts", ASPHYXIATE (Bekasi) "The Process of Mutilation", CRUSHING THE BOUNDARIES (kompilasi band punk/hardcore/metal lokal) "The Scene of Indifference".
Kemudian circa 2003 hingga 2004, Undying Music sempat bekerjasama dengan major label Alfa Records untuk distribusi secara nasional, namun hanya beberapa judul kaset, yakni KEKAL "1000 Thoughts of Violence", CALIBAN "Vent" dan "Shadow Hearts", POISON THE WELL "Tear from the Red", serta rilisan berikutnya merupakan hasil kolaborasi Undying Music dengan Alfa Records, yakni SENTENCED (Finland) "The Cold White Light", NEVERMORE (USA) "Enemies of Reality", LIQUIDO (Jerman) "Float", dan terakhir, SOILWORK (Swedia) "Natural Born Chaos". Namun seiring perkembangan, terpuruknya penjualan kaset yang disebabkan oleh kemunculan maraknya MP3 bajakan dan download internet gratis memaksa Undying Music untuk menutup bisnisnya.
Pada Maret 2008, bendera Undying Music kembali berkibar dengan membuka toko rock/metal di bilangan Fatmawati Raya, Jakarta Selatan, menjual kaset, CD, Vinyl, dan berbagai macam merchandise band. Setahun berikutnya pindah lokasi ke Teras Agogo, Jl.Patiunus, Jakarta Selatan yang hanya bertahan hingga Maret 2011.
Pada Juni 2011, Bimo bersama beberapa kawannya membangkitkan majalah heavy metal kreasi Bimo bernama Crushing yang terbit pertama kali pada September 2006 dengan coverstory Burgerkill album "Beyond Coma and Despair", namun berhenti pada awal 2007 setelah melalui tiga edisi. Edisi kebangkitan Crushing pun kembali menampilkan coverstory Burgerkill kali ini dengan album barunya, "Venomous". Crushing adalah majalah heavy metal pertama di Indonesia yang tampil dengan kemasan profesional dan terbit bulanan. Tapi sayangnya setelah edisi ke-10 (coverstory almarhum Rio "Rottrevore"), Crushing harus kembali menutup buku, bahkan untuk selamanya dan membubarkan timnya. Selanjutnya Bimo jalan sendiri untuk tetap menerbitkan majalah baru untuk meneruskan spirit Crushing dan sekaligus membangkitkan spirit lama yang tak pernah mati, yaitu Undying Music yang benderanya kembali dikibarkan. Tapi sayangnya, lagi-lagi hanya bertahan sampai tiga edisi. Digitalisasi global adalah hal yang paling menyebabkan bisnis media cetak terjerembab ke dalam jurang dengan fragmen kegilaan kalau kata Necrodeath , haha.
Meski sudah banyak makan asam garam, menelan pil pahit underground entrepreneurship, spirit Undying selalu berkobar sesuai arti literalnya. Konsisten di jalur heavy metal, Undying Music masih eksis sebagai metal merchant dengan menjual CD, kaset, vinyl, t-shirt secara mailorder. Termasuk memproduksi merchandise lisensi band-band metal internasional apapun style.nya.
Pada awal tahun 2014, Undying Music membangkitkan divisi record label yang sempat mati suri. Serta mulai serius mengaktifkan divisi licensed clothing merch. Sejak 'resurrection'-nya tersebut sampai sekarang tercatat sudah 52 rilisan berupa CD, Kaset, T-shirt, Longsleeve, Hoodie, band dalam dan luar negeri di antaranya: Rotten Corpse, Solstice, Carnivored, Thrashpit, Pyrexia, Necrodeath, Terrorizer, Grave, Nuclear Assault, band-band lisensi dari Nuclear Blast, Century Media, Season of Mist, Benediction, Atrophy, Intruder, Kras, Paradox, Malevolent Creation, dll, to many too list, semoga terus kontinyu produktif karena butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa 'survive' menjalani 'music business' yang bagaikan 'purgatorial' antara idealisme-ego dan bentrokan realitas ini.
Mega brutal special thanks to all the Undying Friends who've supported us through out the years of madness \m/
www.facebook.com/undyingmusic
www.undyingmusic.bigcartel.com
Selamat datang di Official Forum IDDM
Silahkan mengunjungi Link viewforum.php?f=2 untuk informasi seputar Pengantar, Cara Register, Cara Posting, dll. Masukkan USERNAME untuk Login, bukan dengan email!
Mohon menghubungi salah satu moderator jika ada pertanyaan
Silahkan mengunjungi Link viewforum.php?f=2 untuk informasi seputar Pengantar, Cara Register, Cara Posting, dll. Masukkan USERNAME untuk Login, bukan dengan email!
Mohon menghubungi salah satu moderator jika ada pertanyaan
Undying Music
-
- Registered User
- Posts: 4
- Joined: Tue Nov 07, 2017 3:31 am
- Deddy Permadi
- Active Member
- Posts: 90
- Joined: Mon Oct 30, 2017 9:40 am
- Location: Bekasi
- Contact:
Re: Undying Music
welcome back to the scene UNDYING FUCKING MUSIC... tiba2 bangkit dengan kejutan
- Unholy Bastard
- Active Member
- Posts: 32
- Joined: Fri Nov 03, 2017 2:06 am
Re: Undying Music
Masih simpan beberapa edisi magz-nya \m/\m/.
Bacaan yang sangat informatif meski udah RIP.
Semangat terus bang Bimo @bemzmorbid
- januaryohardy
- DICKHEAD MASTER
- Posts: 58
- Joined: Tue Oct 31, 2017 2:05 am
- Location: Antartica
- Contact:
Re: Undying Music
kangen sama majalahnya.. kangen sama kolom review2nya.. haha
- garanganhitam
- Contributor
- Posts: 148
- Joined: Thu Nov 02, 2017 1:06 pm
- Location: Kediri
- Contact:
Re: Undying Music
Paling demen sama review2 nya, bahasa mudah dicerna dan informatif