Logo
Sejarah
Borombonga adalah sebuah band yang pada awal tebentuknya mengusung genre Thrash Metal yang berdiri pada tanggal 5 Mei 2015. Lahir dari komunitas RAHA CORPSE GRINDER yang bergerak di Kota Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
Ialah Ancha yang memiliki mimpi besar akan scene musik bawah tanah yang dia cintai mengajak Makmur, Arfah dan Yugi untuk membentuk sebuah band. Namun terkendala karena tuntutan profesi yang dimiliki Arfah dan juga kesibukan Yugi yang menghadapi ujian sekolah kala itu, maka Ancha merekrut Arie Yanto alias Eghe untuk menjadi penggebuk drum. Alhasil, Makmur yang sebelumnya mengisi posisi sebagai drummer beralih ke posisi bass mengingat kemampuan Eghe bermain drum lebih mumpuni. Berselang beberapa bulan Makmur mengundurkan diri dengan alasan yang tidak disebutkan. Dan posisi bass akhirnya diisi oleh Arfah yang memang sejak awal telah diajak oleh Ancha untuk membentuk band. Untuk mengisi posisi vocal yang masing kosong, Eghe menyarankan untuk merekrut Fath.
1st Line Up
Namun setelah beberapa bulan memulai perjalan bersama Borombonga dan sempat menjajal beberapa event, akhirnya Fath memutuskan untuk resign.
Untuk mengisi kekosongan vocal yang ditinggalkan Fath, Ancha mengajak Yugi dari FINGER OF GOD untuk bergabung.
2nd Line Up
Memahami tuntutan beberapa gigs dan event musik yang mengharuskan peserta band untuk memiliki demo lagu, maka Borombonga terangsang untuk membuat single. Dengan bantuan sahabat dan dengan dana terbatas mereka take recording. Dan akhirnya pada bulan Maret 2016 mereka merilis single perdana mereka yang bertajuk 'Karat'. Sebuah lagu yang mengkritisi sikap egoistik dan kesombongan personal dalam ranah sosial. Dimana secara musikalitas single ini masih menyajikan nuansa Thrash Metal dengan sentuhan solo gitarnya yang melodius dan beberapa part beatdown yang catchy serta pattern drum yang dinamis serta vocal scream emosional dibalut cabikan bass sebagai pemadatnya.
Art 'Karat'
'Karat' on ReverbNation link : https://www.reverbnation.com/borombonga
Setelah enam bulan perilisan demo single 'Karat', bersama manggung dari gigs ke gigs akhirnya Yugi memutuskan keluar dari Borombonga karena kesibukannya di kampus.
Borombonga melengkapi kekurangan frontman pada Februari 2017 setelah lima bulan ditinggal oleh Yugi. Dia adalah Refien, seorang penyanyi yang mengawali debutnya dibidang musik cadas bersama Borombonga. Meski ini pengalaman baru namun Refien mampu menunjukan kemampuannya untuk mengimbangi musik yang dimainkan oleh Borombonga.
3rd Line Up
Eghe yang merupakan salah satu personil vital di Borombonga pun dengan berat hati harus meninggalkan band dengan alasan pekerjaan yang menuntut ia harus pergi meninggalkan Sulawesi. Segera posisi drums diisi oleh Indra mengingat Borombonga tengah mengerjakan materi baru untuk promo saat itu.
Tidak berselang lama, Refien juga meninggalkan Borombonga dengan alasan pribadi disusul Indra yang hanya beberapa kali live perform dibeberapa gigs musik underground. Borombonga bergerak cepat dengan merekrut Sasky (Fatal Blast) dan Danang (Rusuh14/Bangsal Autopsy) untuk mengisi kekosongan lini yang ditinggalkan oleh personil sebelumnya.
Current Members
Nama Band
Pemberian nama band itu sendiri dicetuskan oleh Eghe. Kata Borombonga sendiri merujuk pada makhluk astral yang sangat ditakuti oleh Suku Muna. Karena konon menurut kisah, siapapun yang melihat sosok La Borombonga, baik itu sengaja maupun tidak sengaja, maka orang tersebut dipastikan menemui ajalnya.
Dari perwujudan La Borombonga yang berupa bola api mematikan tersebut, Borombonga ingin menggambarkan musik mereka yang berkobar penuh semangat.
Anggota Band
Current Members :
Ancha Apriansyah (Guitar)
Arfah (Bass)
Sasky (Vocal)
Danang (Drums)
Former Members :
Makmur Zaidon (Drums/Bass)
Fath (Vocal)
Yugi Septriani (Vocal)
Arie "Eghe" Yanto (Drums)
Refien (Vocal)
Indra (Drums)
Spirit Crusher Compilation
Borombonga ikut serta dalam sebuah album kompilasi besutan AINCARD RECORDS, sebuah label asal Jakarta yang membuka peluang bagi band lokal dan luar negeri untuk berpartisipasi secara kolektif dalam 'Spirit Crusher Compilation' yang berisikan 20 track dari 18 band lokal dan 2 band luar negeri dengan durasi sekitar 77 menit. Dengan memasukan 'The Lord of Fire', sebuah lagu yang direkam di Bettone Records dengan melakukan perubahan pada musikalintasi mereka. Album kompilasi yang didominasi oleh band-band pendatang baru ini dirilis pada Agustus 2020.
Artwork Spirit Crusher Compilation
Instagram : https://instagram.com/borombonga.offici ... tddzkh5r07
Facebook : https://web.facebook.com/borombonga.official
Borombonga live in Xtreme Musickness :
Borombonga live in Pesta Rakyat Simpedes :